Jumat, 24 April 2009

Peta Buta


Biasanya kan kalau mau melihat wilayah-wilayah yang ada di Bumi, kita menggunakan peta sebagai petunjuknya. Tidak hanya peta yang dalam bentuk kertas, tapi juga dalam bentuk digital. Tetapi, bagaimana kalau petanya berbentuk seperti yang disamping ini.
Pasti kita akan kebingungan untuk mencari wilayah yang ada di Bumi jika kita menggunakan peta seperti di samping. Lalu, apa nama peta di samping ini?
Nah, peta di samping ini adalah peta buta. Peta buta adalah peta tanpa keterangan apapun. Yang kelihatan pada peta buta hanya garis yang mengikuti bentuk wilayah tertent, misalnya pulau, sungai, danau, laut atau strip putus-putus batas wilayah negaratanpa keterangan apapun. Fungsi dari peta buta adalah sebagai alat peraga di sekolah, terutama untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan banyak ditujukan kepada murid jika mereka mengalami kesulitan dalam menghafal wilayah-wilayah. Selain sebagai alat peraga di sekolah, peta buta juga dapat melatih pengetahuan kita terhadap negara, laut, gunung, sungai, dll. Semisal kita ingin melatih pengetahuan kita terhadap pulau Jawa. Maka, kita akan menggunakan peta buta khusus Pulau Jawa.
Nah, bagaimana cara memakai peta buta? Cukup mudah, kita hanya perlu memberi nama pada wilayah atau tanda yang ditunjuk pada peta buta. Selain itu, ada beberapa peta yang menyediakan nomor pada wilayah-wilayah di peta dan kita cukup memberi nomor pada soal yang diberikan.
Untuk kelas IV SD, dalam peta buta mereka mempelajari wilayah Indonesia. Sedangkan, untuk kelas V SD dalam peta buta mereka mempelajari kekayaan alam yang ada di Indonesia. Dan untuk kelas VI SD, dalam peta buta mereka mempelajari negara-negara di dunia.

Boneka Horta


Lihat, deh boneka-boneka di samping ! Lucu, kan ? (kalo ada yang bilang gak lucu gak usah sewot). Boneka-boneka di samping ini namanya boneka horta. Boneka ini merupakan hasil kreasi beberapa mahasiswa di jurusan hortikultura, Institus Pertanian Bogor. Makanya diberi nama Horta. Horta kependekan dari hortikultura.
Menurut para mahasiswa yang berkreasi membuat boneka Horta, boneka ini dibuat dari serbuk kayu halus sisa gergajian. serbuk itu dimasukkan ke dalam kain stocking tipis. Lalu dibentuk menjadi aneka macam bentuk. Seperti panda, kura-kura, platipus, sapi, kodok, babi, kepala, dan badut. Di bagian kepala atau bagian atas boneka diberi sedikit sekam bakar dan benih rumput. Nah, benih itulah yang kelak akan menjadi rambut rumput.
Tentu saja, rambut rumput itu tidak bisa tumbuh begitu saja. Boneka ini memang harus dipelihara, sama seperti kita dalam memelihara tanaman.
Pertama, buka dulu kemasan plastiknya. Setelah itu, rendam dalam air selama 1 jam. Nah, pada saat merendam, bonekanya harus dalam posisi terbalik.
Kalau sudah, angkat dan taruhlah boneka dalam wadah atau beri alas. Selama seminggu pertama, usahakan boneka ditaruh di tempat yang teduh. Jangan lupa menyiramnya setiap hari, yo!
Seminggu kemudian rambut rumput boneka horta akan mulai tumbuh. Nah, kalau sudah begini letakkan boneka di tempat yang terkena sinar matahari. Semakin hari rumputnya makin tinggi.